(fanfic) Bloody Die

annyeonghasseo ^o^ hari aku aku mau ngepost fanfic buatan nya Keiko ^^

dia nitip fanfic ini buat di post di sini heheh semoga kalian suka yaa ^^ soalnya pas aku baca ceritanya serius aku suka :O

jadi untuk menghargai Keiko yang buat fanfic ini dan aku yang udah ngepost di tengah tengah hari yang melelahkan (?), aku minta bantuannya untuk siapa aja yang udah baca fanfic ini untuk meninggalkan komen ^^

komen reader sangat membantu author untuk terus berkarya, jadi please sekali lagi author minta komennya buat yang udah baca ^^ gomawo.

happy reading~

 

Bloody Die

 


Author: Keiko Michiru

cast:

– Choi Sooyoung

– Cho Kyuhyun

– Kwon Yuri

– Seo Joo Hyun

Rating: PG

Genre: Friendship, Tragedy, and other

Length: Series

 

Kata orang, hal yang paling indah itu adalah persahabatan.

 

*Sooyoung POV*

 

Aku tertunduk lesu di kursi panjang yang berada di taman. Aku bingung harus berbuat apa. Dua hari yang lalu aku baru saja mengetahui hal yang paling mengerikan sepanjang hidupku. aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, bagaimana orang gila itu membunuh kedua orang tuaku. Darah mengalir. Cara membunuhnya sungguh kejam. Orang itu menyayat-yayat tubuh ibuku sampai seluruh anggota tubuhnya terpotong kecil-kecil. Ia membelah perut ayahku dan mengeluarkan isinya lalu menaruh kepingan tubuh ibuku di dalam perut yang sudah kosong itu. Hal itu sungguh tak dapat terbayangkan olehku. Beruntung orang gila itu tidak membunuhku.

“Sooyoung, kenapa kau duduk di sini sendirian? Kan sudah malam.” kata seseorang yang menepuk pundakku. Aku hanya dapat menunduk dan menggeleng pelan.

“Tidak Yuri. Aku di sini untuk melihat bintang dan bulan. Malam ini sangat menyenangkan. Aku bisa merasakan tubuhku sangat tenang. Rasanya aku ingin di sini saja. Kau bisa pulang duluan kalau kau mau.” jawabku. Aku berusaha tersenyum walaupun sangat sulit bagiku untuk tersenyum hari ini. aku merasakan dadaku sesak dan sakit sekali.

“Tidak Soo. Aku di sini saja menemanimu. Aku juga sepertinya berpikiran sama denganmu. Nanti biar ku antar kau pulang. Jangan lama-lama ya. Aku tak mau meninggalkanmu sendiri di sini. Tak baik perempuan malam-malam begini di luar,” kata Yuri itu. Aku hanya tersenyum simpul.

“Kau sendiri juga perempuan Yul. Aku tidak apa. Lagipula di rumah tak akan ada yang menyambutku. Semuanya sudah hilang. Tak ada yang mencemaskanku lagi. Aku matipun tak apa.” jawabku miris. Air mataku mulai menetes perlahan.

“Aku peduli denganmu Soo. Kau satu satunya sahabatku yang berharga. Hari ini kau menginap di rumahku ya? Nanti kita ambil dulu baju dan buku bukumu untuk kuliah besok. Arasseo?” kata Yuri sambil merangkulku. aku hanya mengangguk sambil terisak.

 

 

***

 

“Soo! Kau tahu? Aku kemarin meminta ayahku agar kau bisa tinggal bersamaku, dan dia setuju! Kau mau kan, tinggal denganku? Masalah rumahmu kau bisa menyewakannya kepada orang lain. Sekarang kau menjadi saudaraku.” kata Yuri senang. Aku hanya dapat mengangguk setuju. Lalu kami sama sama masuk ke gedung kampus Cung-Ang University, gedung jurusan seni pertunjukan.

“Pagi, jagiya~” panggil seseorang dari belakang mereka berdua. Dia adalah Kyuhyun, senior sekaligus orang yang selama ini selalu menyukaiku. Entah dia bodoh atau apa. Tapi aku cuek, tidak peduli dengan Kyuhyun yang berisik. “Ah? Pagi oppa.” sapa Yuri.

“Ah? Kyu oppa rupanya. Kenapa? Jangan panggil aku jagi. Aku kan bukan yeochingu-mu.” sahutku cuek. Kyuhyun tampak memanyunkan bibirnya.

“Kali ini mungkin tidak, tapi siapa yang tahu apa yang akan terjadi besok?” sela Kyuhyun.

Yang akan terjadi besok adalah upacara kematianku. Batinku.

Aku hanya terdiam lesu. aku selalu mencari identitas pembunuh orang tuaku selama 2 hari ini. Dan dapat disimpulkan bahwa orang itu adalah seorang phsyco gila yang haus darah. Awalnya dia hanya tidak sengaja membunuh orang, tetapi kebiasaan itu berlanjut sampai sekarang. Semakin hari cara membunuhnya semakin keji. Puncak kekejiannya adalah yang dia lakukan kepada kedua orang tuaku. Dan 3 hari setelah kematian orang tuaku, aku sama sekali tidak bisa tertidur. aku selalu bermimpi dikejar oleh phsyco gila itu dengan pisau berlumuran darah di tangannya. Tiba tiba seseorang melintas di depanku sambil menyeringai licik.

“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA…..!!!!”

 

 

***

 

Samar samar kubuka mataku. Mataku berkunang kunang. Kepalaku sakit. Yang ku lihat kabur, makin lama makin jelas. Ruangan ini. Aku tahu ruangan ini. Aku berusaha duduk. Tapi sepertinya tubuhku tidak mau menuruti apa kataku. Badanku lemas semua.

“Kau sudah sadar Soo?” tanya seorang perempuan kepadaku. Rasanya aku kenal dia. Dia.. Yuri. Sahabatku.

“Yuri? Aku kenapa? Aku dimana?” tanyaku yang masih kebingungan.

“Kau ada di rumahmu dan Yuri, jagiya~” kata seorang laki laki di sebelah Yuri. Dia.. Kyuhyun. Orang yang paling berisik setiap hari. Lagi lagi dia mamanggilku jagi. Padahal sudah berkali2 kukatakan aku bukan yeochingu(pacar) nya. Kali ini aku tidak mempedulikan panggilan atau sejenisnya.

“Oppa? Kenapa aku?” tanyaku.

“Tadi kau tiba2 teriak histeris, lalu pingsan sendiri. Aku mana tahu *tempe* kau kenapa.” jawab Kyuhyun sambil menggaruk garuk kepalanya. Aku hanya tertegun. Semuanya masih terngiang2 di kepalaku. Aku takut. Takut sekali. Kutarik selimut untuk menutupi tubuhku yang menggigil ketakutan ini.

 

*Sooyoung POV end*

 

 

 

*Kyuhyun POV*

 

Aku melihat dia yang menggigil ketakutan. Aku kasihan dengan dia. Aku tahu apa yang terjadi dengan seluruh keluarganya 3 hari yang lalu. Aku bisa mengerti apa yang dia rasakan. Sekarang aku tak tahu harus berbuat apa untuk mengembalikan senyumnya. Aku berusaha untuk mendekat dan ingin membuatnya tersenyum, tapi yuri mencegahku,

“Oppa..” katanya sambil menggelengkan kepalanya.

“Sebaiknya kita keluar. Biarkan Sooyoung menenangkan dirinya sebentar. Ayo, oppa.” lanjutnya sambil menarik tanganku. Aku hanya bisa menjawab, “Ne,”

saat di luar, aku bisa melihat butiran air mata keluar dari sudut mata Yuri. “Yuri? Gwenchana?” tanyaku.

“Gwenchanayo, oppa. Tapi aku tak sanggup melihat Sooyoung terus terusan seperti ini oppa. Aku hanya bisa berkata ‘sabar’ untuknya tanpa bisa melakukan apa apa. Aku hanya bisa mengatakan ‘sabar’ walaupun aku tahu bagaimana sakitnya kalau berada di posisinya. Aku benar benar merasa bodoh dan menjadi sahabat yang tidak berguna bagi Sooyoung. Aku hanya bisa meminta appa(ayah) ku untuk menjadikannya saudaraku. Aku seharusnya melakukan hal yang lebih dari itu. Tapi aku tak bisa oppa! Aku sangat tak berguna untuk Sooyoung!” katanya.

Air matanya mengalir sangat deras. Andaikan Yuri tahu, dia lah yang sangat berjasa untuk Sooyoung sampai sekarang. Sedangkan aku? Samasekali tak bisa melakukan apa apa untuk yeoja(perempuan) yang sangat ku sayangi itu. Aku lah yang sebenarnya tidak berguna. Bukan dia. Aku hanya bisa terdiam di depan Yuri yang sedang menangis. Andaikan aku bisa berbuat banyak.

“Ah? Mianhae oppa. Sepertinya aku sudah banyak bicara. Gomawo sudah mendengarkannya oppa..” kata Yuri kemudian. Sepertinya dia sudah membaik dan tenang. Aku hanya tersenyum.

“Tak apa Yuri. Bercerita lah terus denganku. Kau sudah ku anggap sebagai dongsaeng-ku sendiri. Sekarang aku pergi dulu. Karena sekarang masih jam kuliah dan aku bolos gara2 Soo, aku pergi ke game center saja. Dah yul! Annyeong!” kataku sambil memasuki mobilku.

Terdengar samar samar suara Yuri, “Annyeong, oppaaa…!” katanya. Aku hanya tersenyum simpul.

 

*Kyuhyun POV end*

 

 

***

 

 

 

Besoknya..

 

*Sooyoung POV*

 

Aku sekarang kembali ke kampus walaupun aku sangat tidak ingin ke sini. Kenapa? Aku juga tidak tahu. Aku berjalan ke arah kamar mandi wanita. Niatnya sih cuma cuci tangan, tapi tiba tiba ada seorang perempuan menepuk pundakku pelan.

“Annyeong unnie!” sapa yeoja itu. Dia tampak tersenyum kepadaku. Aku mengenalnya.

“Annyeong Seohyun! Waeyo?” jawabku. Seohyun adalah adik kelasku. Dia baik, aku menyayanginya seperti adikku sendiri. Menurutku dia sangat sopan.

“Umm.. Unnie, ada yg ingin ku bicarakan sebentar, boleh?” tanyanya. Aku hanya mengangguk.

“Unnie.. Aku sebenarnya menyukai Kyu oppa, tapi dia menyukai unnie, bisa tidak unnie sedikit menyingkir dari Kyu oppa?” tanyanya.

“Mwo? Apa kau bilang tadi Seohyun? Aigoo~ kau sudah besar rupanya! Tapi sebaiknya kau bilang saja terus terang kepada oppa! Tak usah sangkut pautkan kepadaku.. Arasseo? Ya sudah, aku pergi dulu,” jawabku sambil berjalan.. Dan.. Seet…! Ada sesuatu yang melayang cepat di depanku. Itu.. Itu.. Pisau! Saking tajamnya pisau itu memotong beberapa helai rambut panjangku.

“Fufufu… Kaget unnie? Mau lagi? Sayang sekali yang tadi meleset. Tapi akan ku coba lagi boleh ya? Seperti saat aku melihat pembunuhan orang tua mu. Menyenangkan sekali cara membunuhnya. Akan ku coba praktek kan sekarang. Bersiaplah unnie..” ucap Seohyun dengan senyum licik.

“Kenapa kau..” kata kataku terputus.

“Bisa tahu? Tentu saja aku tahu. Itu kan saat aku berjanji ke rumahmu untuk yang pertama kalinya. Aku ingin mengobservasi rumahmu untuk merencanakan tempat dan kapan aku bisa membunuhmu. Tapi sepertinya aku sedikit terlambat.” selanya. “Kau tahu alasan aku membunuhmu unnie?” lanjutnya.

Aku hanya menggeleng.

“Tentu saja kau tidak tahu. Akan ku ceritakan sekarang, hitung

hitung memperlambat ajalmu. Kau senang bukan?! Jadi awalnya saat aku kelas 1 SMA, Kyu oppa adalah seniorku. Dia adalah laki laki populer dan sangat perfect pada saat itu. Aku selalu mengagumi dan menyukainya. Aku berharap suatu saat nanti dia bisa menjadi namjachinguku. Tapi sepertinya miris, kenyataan jauh dari harapan. Dia bahkan tidak mengetahui keberadaanku. Tapi aku tidak menyerah, aku mati matian belajar untuk masuk universitas ini untuk mengejarnya. Aku mengabaikan perintah orang tuaku untuk masuk jurusan kedokteran. Saat aku lulus, aku sangat senang. Saat penerimaan, hatiku sangat hancur melihat dia tertawa sambil mengejarmu, senyumnya lain, tak seperti senyumnya yang biasanya. Senyumannya saat bersamamu itu sangat hangat dan lembut. Aku marah unnie! Ditambah lagi orang tuaku sedang sakit keras! Aku tak tahu harus bagaimana lagi! Semuanya hancur! Semula aku mendekatimu hanya untuk mencari titik kelemahanmu, tapi makin lama aku mengenalmu, unnie, aku merasakan kehangatan yang jarang sekali ku dapat. Aku mulai sadar alasan kenapa oppa menyukaimu. Aku mulai membuka hatiku untuk tidak balas dendam. Tapi semuanya hancur! Rusak semuanya pada pagi itu! Apa kau ingat unnie? Pagi itu Kyu oppa mengajakmu ke taman dan dia menyatakan perasaannya kepadamu. Kau menolaknya. Aku lega dan senang. Dan hatiku kembali hancur saat dia teriak, ‘AKU TIDAK AKAN MENYERAH SAMPAI KAU BISA MELIHATKU, CHOI SOOYOUNG!!’ dan aku mulai berpikir, kalau aku melenyapkanmu, semuanya akan bisa kukendalikan dengan mudah. Benar, ini saatnya aku melenyapkanmu, unnie-ku yang tersayang. Terimakasih untuk semuanya. Aku menyayangimu. Bersiaplah. Ini saatnya,” ucap Seohyun sambil mengeluarkan pisau dari saku celananya.

Bulu kudukku merinding. Aku tak bisa bergerak, entah apa yang merasukiku. Aku tak bisa mengucapkan sepatah kata pun selain, “Mianhae, Seohyun,”. Seohyun hanya menyeringai licik.

Tiba tiba pintu kamar mandi terbuka. Ada seseorang yang masuk. Seohyun cepat cepat memasukkan pisaunya dan menyambar pisau yang tertancap di dekatku dan menyembunyikan semuanya. Dan orang itu masuk. Dia.. Yuri.

“Soo? Kenapa kau lama sekali? Ah? Seohyun? Annyeong. Ayo, Sooyoung! Dosennya sudah datang! Dah, Seohyun!” kata Yuri sambil menarik tanganku yang masih kaku.

Sedangkan Seohyun? Entah kenapa wajahnya berubah menjadi ramah sekali. Hebat sekali dia akting. Ah, dia kan mahasiswa akademi seni pertunjukan. Belum sempat aku sedikit lega dari kejadian tadi, aku sudah menerima SMS dr Seohyun. Isinya :

unnie-ku sayang..tolong jangan pernah buka mulut tentang kejadian tadi ke siapapun, termasuk Yuri unnie, apalagi Kyuhyun oppa. Unnie tau kan bagaimana jadinya kalau tidak menuruti apa kataku? Bersabarlah unnie. Ajalmu sudah dekat..

DEG!! Astaga..apa yang harus ku lakukan Tuhan? Kenapa semua ini terjadi padaku?

 

*Sooyoung POV end*

 

 

*Yuri POV*

 

Tanpa dia sadari aku memperhatikan dia dari tadi. Ada apa dengan dia. Sooyoung terlihat sedang melamun, entah dia sedang memikirkan apa. Dia seperti ini sejak dari toilet tadi. Aku akan coba bertanya. “Soo? Apa kau baik baik saja?” tanyaku. Dia masih melamun tanpa mendengarkan apa yg ku katakan barusan.

“Soo? Sooyoung? Hei, Soong!” kataku sambil mengguncang2 badan kurusnya itu. “Ah? Ummh? Kau bilang apa yul?” tanyanya. Sepertinya dia mulai sadar. “K-A-U K-E-N-A-P-A?” ejaku. Dia hanya menggeleng sambil berusaha tersenyum,

“Aniyo.. Aku baik baik saja,” jawabnya singkat. Aku tahu, senyumnya itu sangat dipaksakan. Tidak biasanya. Aih! Dia pikir sudah berapa lama aku mengenalnya? Dia pikir aku tidak tahu, bagaimana keadaannya sekarang dan apa yg dia rahasiakan? Diam-diam tadi aku mendengar percakapan Soo dan Seo di balik pintu. Aku sebenarnya sangat kaget sih. Tapi aku lebih memilih diam dan memilih waktu yang tepat untuk menyelamatkan Sooyoung. Dan sekarang? Dia seperti mayat hidup. Diam. Bergerak tapi dengan wajah datar. Aku tak tahu harus berbuat apa.

 

 

~TBC~

 

special pic ^o^

 

 

jangan lupa tinggalkan komen berupa saran dan kritik, masukan dll asal jangan nge bashing ya ^^ gomawo 🙂

About Han

My world and days. People beside me. Precious family. You. That's I loved. JYH's ♥

Posted on March 13, 2011, in fanfic and tagged , , , . Bookmark the permalink. 33 Comments.

  1. whahahaha,,,kenapa ya unn,, klu aku denger kata ‘keiko’ di sebut2 aku jadi ngakak sendiri…?

    gomawo udh di post unn…semoga banyak yg suka deh unn..

    jelek ya? aku aja ngebacanya ngerasa gimanaaa gituu…hahahahaha…! >,<

  2. unsur gaje gimana? haha aku dukung aja lahh buat kamu 😀
    bagus kok bagus, yang baca juga banyak ^^
    ahh kamu mah ngakak mulu :p

  3. aigoo….
    kyuhyun onnie kok gitu sih????
    yuri onnieee,,, selamatkan SOoyoung onnie kuu…

    fighting y thorr…
    😀

    • kyuhyun unnie? ah..seohyun unnie gitu?

      gomawo ya..makasih..berhubung aku ngerasa kecil *bow* krn aku masih kls 1 SMP, aku panggil unnie ya..

      gomawo comment nya unnie..

      • astaghfirullaaaah……
        iya itu maksudnya seohyun onnie……
        salah mulu dari tadi ini…..

        oh, iya2….
        (makin banayk aja nih yg masi kecil,berasa tua lagi deh aku)

        eh, iya sama2……

  4. Dictavip (Sekar Arum)

    Baiklah, salam kenal untuk penulis fanfiction ini. . .
    Sepertinya kita sejenis. . . Kekekekeke. . . *ketawa kuntilanak*

    dae-bak! !
    refrensi buat pembunuhan dicta selanjutnya! ! Hahahaha. . . *ngejilat pisau*
    SIP LAH KALAU BEGITU! Kekeke. . .

  5. @cornissone: hahaha…gapapa lah..itu namanya senior unnie..eh..fanfic unnie keren2 deh..aku suka..

  6. Dictavip (Sekar Arum)

    Yah, sejenis!
    Soal x dicta jga suka bkn ff Pembunuhan!
    Kekekeke. . .
    See our blog. . .
    http://www.fflovers.wordpress.com

    • waaa?? beneran? ntar aku baca deh..sabtu..hehe..soalnya aku ujian sampe jumat..

      ff nya bersambung gak?

      klu ada aku pengennya yg freelance, oneshoot ato twoshoot, drabble, de-el-el..

      *banyak bacod*

  7. Dictavip (Sekar Arum)

    Emmmh, bersambung sih, dn msh brlanjut. . . udah part 2. . . . Tanya rim onni, judul x ‘when you hear this. . . song you will die’
    tpi slain it ad ff2 dr author lain kok. . . Nikmatin ya!

  8. RyuMatsumoTo ^^

    oh mai got ,, oh mai got ,, oh mai got ..
    gimana nih gimana nih ?? *panik super lebbay*

    astaga ~~ aku gag nyangka seobaby bisa jahat kek gini ,,
    aiggoo ~~ yuri unnie , please help my sooyoung unnie ..

    • oh mai got itu –> oh bulan may dapet(got)

      bener ga?

      kekeke… *error*

      iya tuh..seo jahat yah..aku juga ga nyangka (padahal yang bikin aku)

      siip! Yuri dan Kyuhyun always beside my unnie…!

      hehe..gomawo udah comment..salam kenal..

      watashi wa Keiko Michiru desu~ (Jepang)

      Wo de mingzi shi Keiko Michiru.. (Mandarin)

      Annyeonghaseo, naneun Keiko Michiru imnida.. (korea)

      My name is Keiko Michiru.. (English)

      *pamer*

      (lupakan bagian itu)

  9. Dictavip (Sekar Arum)

    Kami tunggu kunjungan x ya!

  10. ya ampun seonya jahat banget ><
    soo-nya kan kasian, udah m=ngeliat ortunya dibunuh soo nya malah ikutan mau dibunuh juga ._.
    bagus chingu. lanjutannya kutunggu ya 😀

    • hahha..bener tuh..seo jahat bgt yah..untung ada suamiku, Kyuhyun oppa yg sll di samping unnie-ku tersayang..

      *kepedean*

      gomawo udah comment chingu..aku seneng ff ku ada yg suka..

      tunggu part 2 nya ya~

      ada bocoran nih :

      part 2 udh selesai..beda jauh sama yg ini..yg part2 lebih santai krn banyak unsur gaje nya..diharap suka n ga tegang2 amat..si amat aja ga tegang..hehe

      *banyak bacod*

  11. bagus ff nya author,uiiiii tp itu seo nya kyknya jahat bgt,ahaaaa yg pennting ntar kyu sama soo aja ya author?

  12. Omoo O.O Seohyun kejam banget … Tidak kusangka O.O
    Kyuhyun oppa! Yuri eonni!! Tolong Sooyoung eonni!!!
    FF nya bagus author! 🙂
    Oiya, aku new reader disini ^^ salam kenal 😀

  13. TasyaELFEunSiHae+kyu

    aku akn membunuhmu seohyun klw kw membunuh sooyoungku…!!!
    kekeke~…
    super duper rame….
    DAEBAKlah~…
    smoga author’a baik jd di lanjutin’a lancar n cepat…

    • waaa~
      kalo kamu bunuh seobaby ntar yonghwa marah lhooo~
      wah? rame? bener? gomawo~
      ok ok..aku baik..aku gak biarin readerku nunggu lama2..haha

      annyeong chingu..
      makasih udah mau comment.. ^^

  14. chingu, aku baru baca dan…… seruuuuuuuuuuuuu.
    keren chingu!

  15. hahahahaha,,,,keren chingu (y) ko kasih jempol nih^^

    oya buat sooyoungster like FP aku ya masih sepi 😦

    mkanya like yaaa 🙂

    please,please,please,please
    Gomawo yg udh like 😉

    http://www.facebook.com/pages/sooyoungster/456214647751727

Leave a reply to keiko michiru Cancel reply