(fanfic) You and Him part 7

Halo halooo I’m back dengan fanficku kkkk 😀 dan untuk kesekian kalinya aku mau minta maaf fanfic ini jatuhnya aneh, jelek. Aku buatnya buru buru. Gara gara liat komen aku jadi semangat buat ff ini 🙂 tp maaf yaaa kalau ga sesuai harapan kalian lanjutannya hiks hiks 😥

Oke happy reading aja deh semoga suka ^^

YOU AND HIM Part 7

Author: Han Yoorim

Cast:

-Choi Sooyoung

-Cho Kyuhyun

-Choi Minho

-Im Yoona

-Seo Joo Hyun

Length: ber-part

Genre: sadness, and other I don’t know

Happy reading~ ^^ semoga suka

 

Seorang laki laki tampak keluar dari kelasnya. Dia berjalan menyusuri tiap kelas menuju kelas XI. 2 di mana dia mencari seseorang yang sangat ingin di temuinya saat itu. Setelah sampai Kyuhyun memutar pandangannya ke arah kelas yang terlihat masih ramai di dalamnya.

Matanya hanya terpusat pada satu bagian, di pojok ruangan, bangku kedua sebelum terakhir. Dia melihatnya, gadis itu tidak ada. Gadis yang di carinya tidak ada di tempat. Sedangkan tas nya masih berada di atas meja tersebut.

Kyuhyun kembali menyapu pandangannya ke semua arah, berharap gadis yang di carinya masih ada di ruangan itu. Tapi sayang, hasilnya nihil.

Kyuhyun segera membalikkan badannya,

“oppa tunggu! Kau mencari Sooyoungie?”

Tanya seorang gadis yang menepuk pundak Kyuhyun. Laki laki itu tahu siapa yang memanggilnya. Dan yeah, tadinya dia ingin bertanya pada gadis yang sama, tapi di urungkan niatnya. Tapi ternyata malah gadis itu yang menegur Kyuhyun terlebih dahulu,

“ya Yoona~ kau melihatnya?” Kyuhyun membalikkan badannya, menghadap Yoona yang sedang mengajaknya bicara.

Yoona tampak terlihat sedang berfikir, “hmm aniyo. Sejak pelajaran pertama sampai saat ini dia tidak kembali. Dan songsaenim menganggapnya bolos. Sehingga untuk ke depannya dia akan di skors karena melanggar aturan. Kau tau sendirikan?”

Laki laki itu membelalakkan matanya kaget, “apa dia tidak di cari?”

Yoona menggeleng tanda tak tau menahu.

“aih… gadis itu bodoh sekali”

Kyuhyun tampak berfikir, Yoona menatap tajam mata Kyuhyun, “tapi mungkin sekarang dia pergi menemuinya…”

Kyuhyun bergidik, “eh maksudmu?”

Yoona menggeleng kembali, tapi kini lebih cepat, “aniyo! Errrr aku hanya ngelantur hehe”

Kyuhyun mengangguk mengerti, dan dalam hitungan detik laki laki itu pergi meninggalkan Yoona. Kyuhyun terlihat masih berfikir.

Kyuhyun POV

Astaga! Gadis manis itu pergi kemana hah? Tak tau apa aku harus bertemu dengannya dengan keberanian yang sangat siap? Tentu saja aku menyiapkan keberanianku, aku akan mengatakan sesuatu yang penting padanya.

Kemarin saat hari ulang tahunnya, sebenarnya aku sudah menyatakan ini. Tapi sekarang aku harus mengulangnya kembali karena kemarin saat aku menyatakannya Sooyoung tertidur di pelukanku bukannya mendengarkan!

Ya, kata kata yang aku bilang padanya adalah ‘saranghae’ SA-RANG-HAE dan kali ini aku akan mengulangnya kembali untuk mengucapkannya.

Laki laki seperti ku mungkin aneh mengatakannya, tapi jujur, aku ingin Sooyoung tau itu. Aku menyadarinya. Perasaan ini bergerak semenjak beberapa hari lalu saat ulang tahunku. Saat Sooyoung memeluk tubuhku. Aku merasakan sesuatu yang sangat berbeda. Dan mulai saat itu aku menyadari, aku mencintainya.

Mungkin aku terlalu cepat untuk berkata ‘saranghae’ padanya. Tapi sungguh, aku tak ingin keduluan oleh namja babo bernama Minho itu. Bocah ingusan yang sok deketin Sooyoung dengan masuk dalam tim basket. Walaupun orang orang menganggap si babo itu menyukai Yoona, tapi aku tau sekali bahwa dia sesungguhnya menyukai Sooyoung.

Siswa siswi yang berlalu lalang di hadapanku semakin banyak. Mereka semua pergi meninggalkan sekolah. Dan tempat ini sangat sepi. Jadi, aku urungkan niatku untuk mengatakan hal itu padanya. Aku akan menelfonnya nanti, mungkin.

Kyuhyun POV end

Normal POV

Laki laki itu beranjak dari tempatnya. Kemudian pergi melewati gerbang sekolah yang mulai sepi. Salju perlahan lahan turun. Dan tampak seorang gadis baru saja memasuki gerbang sekolah dengan wajah yang sangat pucat. Tepat saat Kyuhyun pergi meninggalkan sekolah, Sooyoung datang.

Sooyoung menunduk lemah saat berjalan di koridor, rasanya saat ini dia benar benar tak ingin di ganggu. Tatapannya kosong dan sangat hampa. Seperti orang buta yang tidak dapat melihat apa yang ada di hadapannya. Kosong.

BRAKKKK

Sooyoung menabrak seseorang saat hendak masuk ke kelasnya. Dia terjatuh dengan sangat kencang. Dan di lihatnya di hadapannya ada gadis yang tersenyum pasif ke arahnya. Mungkin semua orang mengenalnya, Yoona.

“kau habis menemui Minho?” Tanya Yoona to the point.

Sooyoung memilih diam. Dia mengacuhkan Yoona dan bergerak ke arah kursi tempat duduknya. Sampai sekarang, tangannya masih mengenggam surat dari Minho. tapi bedanya, surat itu sudah berantakan dengan tinta yang meleber karena air mata gadis itu.

“aku bertanya padamu, apa  kau menemui Minho HAH??!!”

Yoona sedikit membentak, tapi tetap saja Sooyoung tak mempedulikannya. Sooyoung sudah menopang tas di pundaknya dan bersiap siap untuk pulang.

Tapi tangan Yoona menghentikan langkah Sooyoung, dia menarik Sooyoung dengan sangat kencang.

PLAKKKK

Tangan halus Yoona mendarat kasar di pipi Sooyoung. Sekejap Sooyoung yang masih menunduk membelalakkan matanya. Ini ke dua kalinya Yoona menampar sahabatnya bukan?

Sooyoung menatap Yoona kasar. Dan membalas tamparan Yoona. Kali ini Sooyoung yang menampar Yoona. Dengan sangat lebih kasar. Sehingga menghasilkan suara yang sangat kencang. Dan pipi Yoona memerah di tambah tangisannya.

“shireo! Kalau kau menamparku, aku akan menamparmu lebih sakit! Kalau kau membuat hatiku terluka, aku akan membuatmu lebih terluka! Dan kalau kau berniat membunuhku, aku akan membunuhmu!” pekik Sooyoung.

Pikiran Sooyoung sedang berantakan saat ini. Sooyoung hendak pergi lagi, dan kali ini Yoona menarik Sooyoung lebih kuat dan memeluk Sooyoung,

“aku mohon…. Dengarkan penjelasanku dulu… jangan emosi seperti ini Sooyoung” lirih Yoona di sela tangisnya.

Tubuh Sooyoung sekejap rileks, dan membalikkan badannya menghadap Yoona. Sooyoung menuruti kata Yoona untuk mendengarkan penjelasannya mereka pergi ke taman dekat lapangan basket.

##

“aku.. adalah orang kedua yang diberitahu Minho dia akan pergi ke Amerika. Dan… tentu, orang pertamanya itu adalah kau” Yoona menarik nafas panjang, “saat aku tau jam keberangkatannya… aku ingin ada saat dia pergi. Tapi kau tau? Dia menolakku untuk datang. Makanya… tadi pagi aku menangis, Soo”

Lawan bicara dari gadis itu hanya menunduk. Menatap lapangan di hadapannya yang sudah tertutup salju.

“dan dia bilang padaku… hanya kau yang di harapkannya datang menemuinya sebelum pergi ke Amerika,”

“….”

“kadang akupun membencinya. Minho… selalu menceritakan tentang betapa dia mencintaimu.. atau setidaknya, betapa ingin dia bertemu denganmu, dan lagi juga beberapa hal yang dia katakan padaku adalah sebenarnya kata yang sangat ingin dia dengar dari bibirmu…”

Yoona mulai menangis lagi, dia ingin pergi menjauh saat ini. Dia tidak kuat mengatakan hal yang benar benar membuat hatinya sakit. Sangat sakit. Kadang dia menahan tangis yang sebenarnya ingin meledak dan kadang dia menahan untuk tetap tenang terhadap sosok di sampingnya. Gadis yang sebenarnya sangat di bencinya… sekaligus sangat di sayanginya.

Yoona menarik nafasnya kembali dan melanjutkan pembicarannya, “kau tau? Betapa sakitnya Minho saat hari ulang tahunmu?”

Sooyoung menegang, matanya berusaha menatap mata Yoona. Sooyoung tau hari itu bersalah. Dan dia tak ingin rasa bersalahnya makin besar setelah mendengar pertanyaan yang ingin di lontarkan Yoona. Tapi bibirnya terkunci rapat, dan tak ingin mengatakan sesuatu.

“padahal… dia adalah orang pertama yang memberikanmu selamat. Dan yang membuatnya tambah sedih adalah, karena kemarin, saat ulang tahunmu, bertepatan dengan hari terakhirnya bertemu denganmu,”

DEG. Sooyoung tambah merasa bersalah, kini dia yang mulai menangis. Dia baru sadar, akan hal yang telah di katakan Yoona. Dia baru sadar… sooyoung merasa dirinya sangat bodoh. Benar benar sangat bodoh.

Yoona menghapus air matanya dan ikut membalas tatapan Sooyoung, “jangan menangis Soo.. ku mohon.. jangan menangis. Karena itu akan membuatku semakin membenci diriku sendiri karena aku…. Adalah orang pertama yang melukai hatimu,”

Sooyoung menggeleng pelan, nangisnya makin menjadi jadi. Mereka berpelukan. Dan Yoona ikut menangis.

Aku sangat sakit… sangat sakit… aku mencintai Sooyoung dan Minho di saat bersamaan… apa yang harus ku lakukan?

Setelah lama berpelukan akhirnya tangisan mereka perlahan lahan menghilang. Langit telah gelap. Sangat gelap.

“aku… ingin bertanya,” Sooyoung yang tadi hanya diam tiba tiba berbicara.

Yoona tersenyum mengiyakan.

Sooyoung menghela nafas panjang, “dua pertanyaan. Pertama… apa kau yang membuat semua orang membenciku?”

Yoona diam. Mereka diam. Yoona ingin menjawab, tapi hatinya bingung. Tapi dia sudah menerima pertanyaan Sooyoung. Dan mau tak mau harus menjawabnya,

“ne. kau tau, aku adalah orang yang sangat bodoh mungkin. Tapi aku lakukan ini karena aku punya alasan. Yang menurutku pantas untuk di sebut alasan. Dan… aku juga yang membuat mereka bersikap agak baik terhadapmu pagi ini…”

Sooyoung dan Yoona dengan tidak sengaja sama sama menghela nafas secara bersamaan. Sooyoung agak syok mendengar jawaban dari Yoona. Sedangkan Yoona akhirnya berbicara jujur.

“oke, second?”

“ne. kau pasti tau tentang hal ini karena dia tak berbicara denganku tentang ini. Ngg… berapa lama kira kira Minho pergi?”

Yoona menoleh. Dia tersenyum dengan sangat pasif. Seperti semacam senyuman menyedihkan dan terlalu di paksakan. Bola matanya juga mulai berair. Sooyoung hanya menatap bingung gadis itu.

“aku tau… ternyata dia tak ingin memberitahu mu ya. Katanya…. Minho akan kembali paling cepat 5 tahun lagi. Dan paling lambat, atau kemungkinan terakhir…… Minho akan selamanya di Amerika.”

Tuhan… haruskah aku menangis mendengarnya? Kalau iya aku ingin berkata, aku sudah terlalu lelah untuk menangis… dan bisakah aku mengakhiri hidup saat ini juga? aku lelah…

TBC

 

walah walah maafkan aku karena fanfic ini jelek 😦 tapi tetep komen yaaa para reader yang baik~ aku butuh pendapat kalian 😀

sekali lagi maaf kalo part kali ini jelek hiks hiks

buat yang sebelumnya silent reader komen yahhh 🙂

gomawo all 🙂 SARANGHAE ❤